Kamis, 28 Maret 2013

Hari-hari Besar Nasional Indonesia & Internasional

Asalamu'alaikum para pembaca yang baik hati. semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat dan sejahtera. Memanfaatkan momentum hari-hari besar bisa menjadi salah satu cara membuat tulisan, pidato dan kegiatan lainnya menjadi menarik. Karena selain menarik perhatian, bahasan yang diulas akan lebih terkesan
up to date.
Beberapa hari besar nasional Indonesia, diketahui oleh masyarakat secara umum, terlebih lagi yang membuat hari itu dicetak berwarna merah. Namun ada juga beberapa peringatan yang tidak menjadikannya hari libur, sehingga hanya beberapa kalangan saja yang mengetahuinya. 
Nah, berikut ini adalah peringatan hari-hari penting nasional Indonesia dan peringatan hari-hari penting internasional.

Minggu, 17 Maret 2013

Kadang Saya Tak Mengenal Aku

(fiksi - Diceritakan kembali tidak persis sama dengan kisah sebenarnya)

Namaku Sandra, karyawati sebuah perusahaan periklanan di Jakarta. Hari itu saya terburu-buru turun dari taxi di terminal keberangkatan bandara Soetta. Setelah membayar ongkos taxi, bergegas saya menuju meja chek-in di dalam bandara. Sebelumnya saya sempat membeli sebotol minuman dingin dan sebungkus biskuit yang dijual di dekat pintu masuk.
Oh, syukurlah ternyata saya belum terlambat, pesawat yang akan mengantarkanku ke kota tujuan akan berangkat satu jam lagi, saya melihatnya di layar monitor di pojok ruang tunggu. Karena tidak ada teman mengobrol, saya lebih memilih membaca majalah fashion yang memang sengaja saya bawa untuk dibaca selama dalam perjalanan.

Kuman di Seberang Lautan lebih Terlihat


Di suatu pagi yang cerah, seorang istri membuka tirai jendela hingga sinar mentari pagi menerobos kaca jendela kamar yang tidak terlalu luas itu. Ya, hari ini memang dia dan suaminya belum beranjak ke mana-mana. Mereka adalah pasangan pengantin baru yang menempati rumah baru pertama mereka
Masih berdiri di dekat jendela, sang istri memandang ke luar dengan senyuman penuh rasa tenang dan bahagia. Terlihat olehnya seorang wanita yang sedang menjemur pakaian di rumah sebelah, itu juga tetangga baru mereka (sebenarnya mereka berdualah yang menjadi tetangga baru). Setelah ia memperhatikan, ia tidak bisa tidak berkomentar tentang apa yang dilihatnya. Setelah menoleh kepada sang suami yang masih ada di tempat tidur, sang istri berkata, “Sayang, sepertinya tetangga kita itu tidak pandai mencuci, pakaian yang ia jemur masih terlihat kotor.”

Teman Anda Juga Membaca: